CIRI-CIRI PENYAKIT RAJA SINGA DAN GEJALANYA

Penyakit raja singa atau sifilis merupakan salah satu penyakit yang sangat menular dan dapat merusak seluruh jaringan tubuh. Penyebab raja singa adalah bakteri Treponema pallidum yang berbentuk spiral, yang dapat hidup hampir di semua bagian tubuh dan bisa menyebar dengan cepat.



Penyakit raja singa berkembang melalui empat tahap, yaitu primer, sekunder, laten, dan tersier. Masing-masing tahap dapat berlangsung selama beberapa tahun dan memiliki ciri ciri dan gejala yang berbeda. Seperti tahap-tahap penyakit lainnya, penyakit raja singa ini juga dapat berakibat fatal ketika memasuki tahap akhir atau tahap tersier.

Ketika berada pada tahap primer dan sekunder, bakteri penyebab penyakit sifilis mudah sekali menular. Penyakit sifilis dapat menular melalui membran mukosa dari alat kelamin, mulut, anus, atau dari kulit yang terluka. Seorang ibu yang terinfeksi penyakit sifilis juga dapat menularkannya kepada janin yang dikandungnya melalui plasenta.

TANDA DAN GEJALA PENYAKIT RAJA SINGA

Banyak tanda dan gejala penyakit sifilis yang hampir sama dengan tanda dan gejala penyakit menular lainnya. Gejala penyakit raja singa dapat bervariasi sesuai dengan tahapan penyakit dan status kekebalan orang yang terinfeksi. Masing-masing tahap penyakit raja singa memiliki tanda dan gejalanya sendiri-sendiri. Jika tidak segera diobati, atau ketika penyakit raja singa memasuki tahap laten dan tersier dapat menyebabkan kerusakan saraf dan kardiovaskular.

Ciri-ciri Penyakit Raja Singa dan Gejala Setiap Tahapnya

CIRI CIRI PENYAKIT RAJA SINGA PADA SETIAP TAHAPNYA

TAHAP PRIMER

Pada tahap ini, biasanya gejala penyakit sifilis muncul pada minggu ke 2-10 setelah terinfeksi. Sebuah tanda merah yang berbentuk oval yang disebut chancre biasanya muncul dimana bakteri masuk ke dalam tubuh pertama kali. Ciri ciri ini biasanya akan menimbulkan rasa sakit dan mengeluarkan lendir ketika tersentuh atau tergores.

Kebanyakan chancre akan muncul di penis, anus, dan rektum pada pria, sedangkan penyakit raja singa pada wanita sering muncul di vulva, leher rahim, dan diantara vagina dan anus. Meskipun jarang, ciri penyakit raja singa pada tahap ini juga bisa muncul di bibir, tangan, atau mata. Pembengkakan dan pengerasan kelenjar getah bening di paha bagian dalam dan pangkal paha juga menjadi ciri umum penyakit raja singa pada tahap primer ini. Semua ciri tersebut biasanya sembuh dengan sendirinya tanpa pengobatan dalam waktu 6 minggu.

TAHAP SEKUNDER

Dalam tahap ini, bakteri penyebab raja singa telah menyebar melalui darah ke kulit, hati, sendi, kelenjar getah bening, otot, dan otak. Ruam sering muncul sekitar 6 minggu sampai 3 bulan setelah chancre sembuh. Ruam dapat terjadi di setiap bagian dari tubuh, tetapi lebih sering muncul di telapak tangan atau telapak kaki. Gejala ini juga dapat muncul di mulut, tenggorokan, dan pada organ internal.

Pada tahap ini, penyakit raja singa menjadi sangat menular, karena bakteri telah menyebar ke kulit melalui darah. Ruam biasanya dapat sembuh tanpa pengobatan dalam waktu 2 sampai 6 minggu. Ciri lain yang dapat muncul pada tahap ini adalah demam, sakit tenggorokan, kelelahan, sakit kepala, sakit leher, nyeri sendi, dan rambut rontok.

TAHAP LATEN

Pada tahap laten ini penyakit raja singa biasanya tidak akan menimbulkan gejala apapun. Ketika berada pada tahap ini penyakit raja singa tidak menular. Sifilis laten bisa bertahan antara 3-30 tahun dan memiliki kemungkinan tidak berlanjut pada tahap berikutnya. Sekitar 30 persen orang yang terinfeksi penyakit raja singa berhenti pada tahap laten ini.

TAHAP TERSIER

Tahap ini merupakan tahap akhir penyakit raja singa. Sekitar 30-40 persen orang yang terinfeksi sampai pada tahap ini. Pada tahap ini, penyakit raja singa tidak lagi menular, tetapi bakteri tetap aktif dan berkembang biak serta menyebar ke seluruh tubuh. Jika dibiarkan hal ini dapat merusak jantung, mata, otak, sistem saraf, tulang, dan sendi. Pada tahap tersier ini penyakit raja singa dapat menyebabkan tumor kulit, gangguan sistem saraf pusat, kehilangan koordinasi otot, kelumpuhan, dan kebutaan.

Penyakit raja singa merupakan salah satu penyakit sulit dicegah penularannya, karena orang yang terserang penyakit ini cenderung menyembunyikan diri. Cara yang paling efektif untuk mencegah penularan penyakit raja singa adalah dengan menghindari gaya hidup bebas dengan sering berganti pasangan.

Demikian beberapa ciri ciri penyakit raja singa ini, semoga dapat menambah wawasan dan bermanfaat untuk kita semua. Amin ya robbal ‘alamin.


Sumber: lifestyle.blog-guns.com