Tanyakan pada para wanita apakah ukuran merupakan hal yang penting dan jawaban yang mungkin anda dapatkan adalah “Tentu saja tidak.” Jika jawaban itu memang benar, kenapa banyak wanita yang membuat lelucon mengenai ukuran penis? Dan kenapa mereka selalu saja mengatakan bahwa pasangan mereka berpenis besar? Mereka juga selalu mengatakan kalau sex akan jauh lebih baik jika penis pasangan besar. Tidak mengherankan kalau para pria kemudian merasa heran. Itulah kenapa kemudian dilakukan penelitian apakah ukuran penis merupakan hal penting bagi para wanita.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Penis Enlargement Program di USA pada para wanita dan pria yang berpengalaman dengan ukuran penis berbeda. Berikut ini anda akan mengetahui jawaban sebenarnya dan anda pasti akan terkejut. Apakah ukuran penting? Apakah penis saya cukup besar? Bisakah saya memuaskan pasangan? Apa yang dipikirkan para wanita? YANG SEBENARNYA kah jawaban itu? Apakah mereka terganggu? Apa yang membuat mereka membual seperti itu? berikut ini sebagian jawabannya….
Berikut ini cerita dua wanita dewasa yang diminta menceritakan pandangan, kisah dan hal yang paling mereka sukai serta benci….
Louisa Hamilton, 27 tahun, tinggal di Notting Hill, Akuntan dan masih lajang. Kesukaannya anggur dan pria. Dia pernah punya hubungan dengan lebih dari 30 pria.
“Sex merupakan hal yang sangat penting dalam hidupku. Saya sangat menikmati pekerjaan saya meskipun terkadang aku merasa sangat stres karena itu dan sex adalah cara melepaskan diri dari stres dan tekanan. Saya tidak punya waktu untuk berpacaran. Saya mempunyai kedudukan tinggi dalam pekerjaan oleh karena itu saya sangat mengharapkan mendapatkan seorang pria dengan rasa percaya diri tinggi atas diri dan tubuhnya. Sayangnya, banyak pria kurang percaya diri.
Ukuran penis sangat penting bagi saya, sayangnya kenyataanya sangat ,menyedihkan. Belakangan ini saya tidur dengan Tom*, seorang pria tampan tapi sayangnya dia mempunyai penis yang sangat kecil- bahkan tergolong penis terkecil yang pernah saya lihat. Saya tertawa. Setelah bersenggama, aku ke kamar mandi dan memuaskan diriku sendiri. Meskipun demikian, aku pernah berhasil berhubungan dengan pria lain, maksudku aku bisa mentolelir ukuran penis mereka. Suatu hari aku bertemu dengan seorang pria di suatu konferensi dan malamnya kami bercinta; aku benar- benar bisa mencapai orgasme.
Dalam suatu hubungan, saya harus mendapatkan kepuasan. Kalau saya tidak mendapatkannya dari pasangan, saya akan berusaha mencarinya sendiri. Berdasarkan pengalaman saya, seorang pria dengan penis lebih besar pasti mampu bercinta dengan jauh lebih baik. Mereka mempunyai rasa percaya diri yang lebih besar. Pasangan yang mempunyai rasa percaya atas diri dan tubuhnya, tahu pasti apa yang diinginkan dan bagaimana memuaskan saya.
Panjang bukanlah faktor terpenting. Kekerasan dan ketebalanlah yang paling utama. Saya tidak pernah melupakan Rob* yang berukuran penis sekitar 8”, tapi penisnya sangat tipis dan nampak begitu lemah. Penis seperti itu mencerminkan lemahnya daya tahan Rob. Penis tebal dan keras biasanya berarti lebih kuat dan lebih fleksibel. Hal ini dapat terlihat pada panjang penis serta bagaimana pria tersebut mengontrol permainan hingga pada akhirnya dapat memberikan kepuasan. Bagi saya penis besar akan memberikan kepuasan dan kesan bercinta yang jauh lebih mendalam.”
Helen Tatton, 31 tahun, juga tinggal di Notting Hill. Dia bekerja di bar dan tinggal bersama seorang pria yang sudah 7 tahun menjadi kekasihnya. Dia menggambarkan bagaimana sex mempengaruhi hubungannya….
"Paul dan saya sudah lama bersama. Kami bahagia- saya tidak yakin kami akan menikah- kami tidak kepikiran akan menikah- kami bahagia dengan cara kami sendiri. Meskipun demikian, semua tidak semulus kelihatannya- kami perlu waktu panjang untuk dapat membina hubungan seksual yang kami berdua inginkan!
Saat kami pertama kali berhubungan seksual, kami tidak puas- Paul tidak merasa puas- kadang dia bahkan tampak tidak bersemangat. Hal ini mulai mempengaruhi hubungan kami- saya mulai meragukan diri saya sendiri, cinta dan kepercayaan kami. Paul kurang bersemangat. Kami merasa harus melakukan sesuatu untuk memperbaiki hubungan atau hubungan ini akan berakhir. Kami banyak berdiskusi mengenai apa yang seharusnya kami lakukan- Paul merasa cukup yakin atau berpenis cukup besar. Menurutku dia tidak begitu percaya diri meskipun penisnya lumayan besar; 6,5” dan itu tergolong besar.
Paul memutuskan menyelesaikan masalah ini dengan caranya sendiri. Dia tidak mau berhubungan seksual selama 4 minggu. Selama 4 minggu ini, dia melakukan latihan untuk meningkatkan kekuatan penisnya sehingga dia bisa lebih percaya diri. Awalnya, saya ragu- semua terdengar tidak masuk akal. Tapi kami terus berusaha menyelamatkan hubungan ini – saya tidak mau kehilangan pria yang saya cintai. Setelah 4 minggu, kami bercinta lagi. Perubahan pada diri Paul benar- benar mengejutkanku- penisnya nampak lebih kuat dan keras. Perubahan ini nampak pada rasa percaya diri dan daya tahannya – kami terus bercinta tanpa mengingat masa sulit yang telah berlalu.
Kehidupan seksual kami sekarang fantastis. Saya masih tidak tahu latihan apa yang dilakukan Paul dan saya tidak mau tahu- yang saya tahu hal ini telah mengubah hubungan kami- kami lebih bahagia. Saya tidak pernah mengira bahwa sex benar- benar penting dalam sebuah hubungan, saya lega bisa mengubah dan memperbaiki semuanya sebelum terlambat.”
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Penis Enlargement Program di USA pada para wanita dan pria yang berpengalaman dengan ukuran penis berbeda. Berikut ini anda akan mengetahui jawaban sebenarnya dan anda pasti akan terkejut. Apakah ukuran penting? Apakah penis saya cukup besar? Bisakah saya memuaskan pasangan? Apa yang dipikirkan para wanita? YANG SEBENARNYA kah jawaban itu? Apakah mereka terganggu? Apa yang membuat mereka membual seperti itu? berikut ini sebagian jawabannya….
Berikut ini cerita dua wanita dewasa yang diminta menceritakan pandangan, kisah dan hal yang paling mereka sukai serta benci….
Louisa Hamilton, 27 tahun, tinggal di Notting Hill, Akuntan dan masih lajang. Kesukaannya anggur dan pria. Dia pernah punya hubungan dengan lebih dari 30 pria.
“Sex merupakan hal yang sangat penting dalam hidupku. Saya sangat menikmati pekerjaan saya meskipun terkadang aku merasa sangat stres karena itu dan sex adalah cara melepaskan diri dari stres dan tekanan. Saya tidak punya waktu untuk berpacaran. Saya mempunyai kedudukan tinggi dalam pekerjaan oleh karena itu saya sangat mengharapkan mendapatkan seorang pria dengan rasa percaya diri tinggi atas diri dan tubuhnya. Sayangnya, banyak pria kurang percaya diri.
Ukuran penis sangat penting bagi saya, sayangnya kenyataanya sangat ,menyedihkan. Belakangan ini saya tidur dengan Tom*, seorang pria tampan tapi sayangnya dia mempunyai penis yang sangat kecil- bahkan tergolong penis terkecil yang pernah saya lihat. Saya tertawa. Setelah bersenggama, aku ke kamar mandi dan memuaskan diriku sendiri. Meskipun demikian, aku pernah berhasil berhubungan dengan pria lain, maksudku aku bisa mentolelir ukuran penis mereka. Suatu hari aku bertemu dengan seorang pria di suatu konferensi dan malamnya kami bercinta; aku benar- benar bisa mencapai orgasme.
Dalam suatu hubungan, saya harus mendapatkan kepuasan. Kalau saya tidak mendapatkannya dari pasangan, saya akan berusaha mencarinya sendiri. Berdasarkan pengalaman saya, seorang pria dengan penis lebih besar pasti mampu bercinta dengan jauh lebih baik. Mereka mempunyai rasa percaya diri yang lebih besar. Pasangan yang mempunyai rasa percaya atas diri dan tubuhnya, tahu pasti apa yang diinginkan dan bagaimana memuaskan saya.
Panjang bukanlah faktor terpenting. Kekerasan dan ketebalanlah yang paling utama. Saya tidak pernah melupakan Rob* yang berukuran penis sekitar 8”, tapi penisnya sangat tipis dan nampak begitu lemah. Penis seperti itu mencerminkan lemahnya daya tahan Rob. Penis tebal dan keras biasanya berarti lebih kuat dan lebih fleksibel. Hal ini dapat terlihat pada panjang penis serta bagaimana pria tersebut mengontrol permainan hingga pada akhirnya dapat memberikan kepuasan. Bagi saya penis besar akan memberikan kepuasan dan kesan bercinta yang jauh lebih mendalam.”
Helen Tatton, 31 tahun, juga tinggal di Notting Hill. Dia bekerja di bar dan tinggal bersama seorang pria yang sudah 7 tahun menjadi kekasihnya. Dia menggambarkan bagaimana sex mempengaruhi hubungannya….
"Paul dan saya sudah lama bersama. Kami bahagia- saya tidak yakin kami akan menikah- kami tidak kepikiran akan menikah- kami bahagia dengan cara kami sendiri. Meskipun demikian, semua tidak semulus kelihatannya- kami perlu waktu panjang untuk dapat membina hubungan seksual yang kami berdua inginkan!
Saat kami pertama kali berhubungan seksual, kami tidak puas- Paul tidak merasa puas- kadang dia bahkan tampak tidak bersemangat. Hal ini mulai mempengaruhi hubungan kami- saya mulai meragukan diri saya sendiri, cinta dan kepercayaan kami. Paul kurang bersemangat. Kami merasa harus melakukan sesuatu untuk memperbaiki hubungan atau hubungan ini akan berakhir. Kami banyak berdiskusi mengenai apa yang seharusnya kami lakukan- Paul merasa cukup yakin atau berpenis cukup besar. Menurutku dia tidak begitu percaya diri meskipun penisnya lumayan besar; 6,5” dan itu tergolong besar.
Paul memutuskan menyelesaikan masalah ini dengan caranya sendiri. Dia tidak mau berhubungan seksual selama 4 minggu. Selama 4 minggu ini, dia melakukan latihan untuk meningkatkan kekuatan penisnya sehingga dia bisa lebih percaya diri. Awalnya, saya ragu- semua terdengar tidak masuk akal. Tapi kami terus berusaha menyelamatkan hubungan ini – saya tidak mau kehilangan pria yang saya cintai. Setelah 4 minggu, kami bercinta lagi. Perubahan pada diri Paul benar- benar mengejutkanku- penisnya nampak lebih kuat dan keras. Perubahan ini nampak pada rasa percaya diri dan daya tahannya – kami terus bercinta tanpa mengingat masa sulit yang telah berlalu.
Kehidupan seksual kami sekarang fantastis. Saya masih tidak tahu latihan apa yang dilakukan Paul dan saya tidak mau tahu- yang saya tahu hal ini telah mengubah hubungan kami- kami lebih bahagia. Saya tidak pernah mengira bahwa sex benar- benar penting dalam sebuah hubungan, saya lega bisa mengubah dan memperbaiki semuanya sebelum terlambat.”