Mimik wajah wanita saat bercinta diyakini memberikan pengaruhi yang cukup tinggi terhadap orgasme pria.
Kedipan mata, lekukan bibir, dan ekspresi yang seksi sambil mengeluarkan desahan suara memberikan kekuatan yang mendorong pria mencapai puncak. Pasalnya saat bercinta, pria mendapatkan kepuasan tersendiri dari perilaku seksual pasangannya.
Seorang peneliti seks dari University of California Los Angeles (UCLA) Nicole Prause, PhD, mengatakan orang-orang yang mempelajari perilaku dan ekspresi seksual, tidak bisa mengamati secara langsung bagaimana ekspresi individu saat sedang bercinta. Dikutip dari laman Men's Health, ditulis Selasa (19/01/2016)
Para ilmuan pun tidak dapat membaca perubahan kadar hormon juga detak jantung seseorang saat sedang berhubungan seksual. Tetapi pada tahun 2011, para ilmuwan asal Spanyol menemukan beberapa jawaban atas pengaruh ekspresi dengan orgasme.
Mereka menganalisis 100 video dari wajah sejumlah orang saat orgasme. Pria dan wanita menjadi sukarelawan pada penelitian tersebut, dengan mengunggah sebuah rekaman ke sebuah situs yang sudah disediakan.
Sebagian orang terbukti mencapai klimaks dengan bantuan ekspresi wajah. Sebanyak 92 persen pria dan wanita menutup mata saat merasakan klimaks, diikuti 67 persen pria dan wanita merasakan orgasme dengan ekspresi mengatupkan rahangnya, 48 persen mengerutkan kening mereka, dan 44 persen memainkan bibir saat capai orgasme.
Persentase tertinggi menunjukkan gerakan rahang dan mata yang tertutup menghasilkan sebuah asumsi dari para peneliti bahwa ekspresi tersebut adalah sebuah refleks dari ketegangan otot saat pria dan wanita mendekati orgasme mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa otot pada wajah pun memiliki kontrol yang cukup besar
saat pria dan wanita sedang bercinta
Saurce: http://health.liputan6.com
Kedipan mata, lekukan bibir, dan ekspresi yang seksi sambil mengeluarkan desahan suara memberikan kekuatan yang mendorong pria mencapai puncak. Pasalnya saat bercinta, pria mendapatkan kepuasan tersendiri dari perilaku seksual pasangannya.
Seorang peneliti seks dari University of California Los Angeles (UCLA) Nicole Prause, PhD, mengatakan orang-orang yang mempelajari perilaku dan ekspresi seksual, tidak bisa mengamati secara langsung bagaimana ekspresi individu saat sedang bercinta. Dikutip dari laman Men's Health, ditulis Selasa (19/01/2016)
Para ilmuan pun tidak dapat membaca perubahan kadar hormon juga detak jantung seseorang saat sedang berhubungan seksual. Tetapi pada tahun 2011, para ilmuwan asal Spanyol menemukan beberapa jawaban atas pengaruh ekspresi dengan orgasme.
Mereka menganalisis 100 video dari wajah sejumlah orang saat orgasme. Pria dan wanita menjadi sukarelawan pada penelitian tersebut, dengan mengunggah sebuah rekaman ke sebuah situs yang sudah disediakan.
Sebagian orang terbukti mencapai klimaks dengan bantuan ekspresi wajah. Sebanyak 92 persen pria dan wanita menutup mata saat merasakan klimaks, diikuti 67 persen pria dan wanita merasakan orgasme dengan ekspresi mengatupkan rahangnya, 48 persen mengerutkan kening mereka, dan 44 persen memainkan bibir saat capai orgasme.
Persentase tertinggi menunjukkan gerakan rahang dan mata yang tertutup menghasilkan sebuah asumsi dari para peneliti bahwa ekspresi tersebut adalah sebuah refleks dari ketegangan otot saat pria dan wanita mendekati orgasme mereka.
Hal ini menunjukkan bahwa otot pada wajah pun memiliki kontrol yang cukup besar
saat pria dan wanita sedang bercinta
Saurce: http://health.liputan6.com